STUNT BIKE
STUNT BIKE
Jalan Terjal dan Aksi Liar: Sejarah dan Kerja Stunt MotorcycleDari suara mesin yang meraung hingga ban yang meninggalkan bekas di aspal, stunt motorcycle bukan sekadar kendaraan—ia adalah gaya hidup, seni, dan olahraga ekstrem yang menuntut nyali. Tapi sebelum jadi tontonan penuh adrenalin seperti sekarang, bagaimana sejarahnya?
AWAL MULA DI BALIK ASAP BAN
Stunt riding mulai dikenal sejak tahun 1970-an di Amerika dan Eropa. Saat itu, para pembalap jalanan mulai menunjukkan trik-trik ekstrem sebagai hiburan usai balapan. Wheelie, stoppie, dan burnout menjadi menu wajib yang kemudian berevolusi jadi gaya bebas (freestyle) yang lebih berani.
Indonesia mulai tersentuh budaya ini di awal 2000-an, saat video-video aksi stuntrider luar negeri tersebar di internet. Sejak saat itu, muncul komunitas-komunitas lokal yang menjadikan stunt riding sebagai ajang adu skill dan ekspresi.
Mesin Ganas dan Skill Gila
Motor stunt bukan motor biasa. Meski dasarnya sering memakai motor sport atau naked bike 150–600cc, banyak modifikasi yang dilakukan. Contohnya:
•Gear belakang dibesarkan agar tenaga lebih galak saat angkat roda.
•Handbrake ganda di setang untuk kontrol pengereman saat satu kaki lepas.
•Frame slider & crash cage untuk melindungi bodi saat jatuh—karena jatuh itu pasti.
•Ban belakang khusus untuk mudah burnout tapi tetap grip saat cornering ekstrem.
Tapi bukan cuma motor yang kerja keras. Rider harus punya keseimbangan, refleks cepat, dan mental baja. Latihan berbulan-bulan dibutuhkan untuk menguasai satu trik saja.
LEBIH DARI SEKADAR AKSI
Bagi sebagian orang, stunt riding adalah hiburan. Tapi bagi stuntrider, ini adalah panggilan. Ajang seperti stunt competition, freestyle battle, dan motor fest jadi tempat mereka unjuk gigi. Bahkan, banyak rider yang kini jadi influencer otomotif dan bintang iklan.
Comments
Post a Comment